Sabtu, 31 Desember 2016

Kind of Letters

Diposting oleh Unknown di 08.04 0 komentar
Hello, fellas!
Anyway, Happy New Year 2017!

On this post, I will inform you how to make a letter. Actually, this is my college task on Business English subject. At the class, my friends and I have been presenting kind of letters which divided into 4 groups. These materials are the legal letter, order letter, invitation letter and complaint letter.

But, my lecturer, Ms. Rose asked us to make an example of letter which I mentioned above just two letters. I choose order letter and complaint letter. Okay then, hope you all who read my blog now, will get new knowledge about it.

Check it out!


Order Letter
Paramount University
Orchid Street Number 551
Glasgow, United Kingdom




                                                                                                                       September 9th, 2016

Manager,
PT. Wide Electronics
Lily Street Number 211
London, United Kingdom

Sub : Order for Electronic Equipments

            Thank you for your quotation and the price list. We are glad to place our first order with you for the following items:

Type               Description                             Quantity         Unit Price       Amount
1                      Apple iMac 1.6GHZ                 25                  $1.049             $26.225
2                      Apple Printer                            10                  $550                $5.500
3                      Apple Large Projector              16                  $390                $6.240

Since the above goods are required immediately as our stock is about to exhaust very soon. We request you to send the goods through your “Motor” van as the carriage inward is supposed to be borne by you.
We shall arrange payment within ten (10) days to comply with 5/10, Net 30 terms. Please send all commercial and financial documents along, with goods. We reserve the right to reject the goods if received late.
                                                                                   
                                                                                                                        Yours Faithfully,



                                                                                                                         Arysti Safira W











Complaint Letter

From,                                                                                                  
Paramount University
Orchid Street Number 551
Glasgow, United Kingdom

September, 25th 2016

To,
Manager,
PT. Wide Electronics
Lily Street Number 211
London, United Kingdom


I have recently ordered three electronic goods from your website on September 9th. I received the order on September 24th. Unfortunately, when I try to operated an iMac it didn’t worked. I saw a little bit scratch on its corner of the body. My order number is 82744.

The conditon of the item was your responbility up the point I received it and accordingly I am entitled to a refund along with a refund of all delivery costs. I would request that you confirm in the next 3 days that you will provide this remedy and that you will cover the cost of the defective item being returned to you.


                                                                                   
                                                                                                                                 Sincerely,

                                                                                          

                                                                                                                           Arysti Safira W

Kamis, 15 Desember 2016

Pertama di Indonesia

Diposting oleh Unknown di 07.15 2 komentar
Aktivitas sosial masyarakat saat ini tidak terlepas dari adanya transportasi sebagai penghubung antar tujuan. Menurut ilmu ekonomi, ini dinamakan derived demand yaitu permintaan yang timbul karena adanya perkembangan aktivitas masyarakat dimana adanya perubahan tata ruang kota yang menimbulkan jarak geografis antara dua zona, yang dipertemukan oleh transportasi sebagai suatu sistem. Oleh karena itu, transportasi menjadi primadona di tengah masyarakat Indonesia. Mengingat jumlah warga Indonesia yang lebih dari 200 juta, jika seluruhnya menggunakan transportasi, baik umum atau pribadi tentunya akan menimbulkan masalah baru yaitu kemacetan. Melihat kondisi tersebut, pemerintah tengah merealisasikan kebutuhan transportasi modern yang ramah lingkungan yaitu LRT (Light Rail Transit) di ibukota dan Palembang di bawah naungan PT. Kereta Api Indonesia.




Sekilas Mengenai LRT
LRT (Light Rail Transit) merupakan salah satu sistem Kereta Api Penumpang (tipe Kereta Api ringan) yang biasanya beroperasi dikawasan perkotaan yang memiliki konstruksi ringan dan dapat berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, LRT sering juga disebut dengan tram. LRT (Light Rail Transit) sendiri merupakan moda transportasi masal yang merupakan bagian dari Mass Rapid Transit (MRT) dengan cakupan wilayah yang lebih kecil. LRT telah diterapkan di berbagai negara di belahan dunia, di kawasan (Asia Tenggara) sudah ada Singapur dan Filipina yang telah menerapkannya. Di Singapur LRT termasuk dalam bagian SMRT (Singapore Mass Rapid Transit). 
LRT yang sedang dibangun di Bumi Sriwijaya ini merupakan LRT pertama di Indonesia. Mengapa Palembang? Karena Palembang akan menjadi tempat perhelatan Asian Games pada tahun 2018 mendatang. Sebagai tuan rumah, pemerintah mempersiapkan sedemikian rupa karena ini adalah event internasional yang diadakan empat tahun sekali. Tentunya Indonesia ingin memberikan hal positif yang dapat disorot oleh mata dunia dan LRT adalah gagasan yang dinilai sangat baik. LRT berfungsi sebagai konektivitas utama antara Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Stadion Jaka Baring yang berjarak 23,5 kilometer.  Anggaran pembiayan proyek tersebut dialokasikan pada APBN 2017 dan 2018 sebesar Rp 11,2 triliun, sedangkan dana Rp 1,2 triliun diproyeksikan untuk rangkaian gerbong dan lokomotif serta Depo.




Sekilas Tentang APBN
Bagi pembaca yang belum mengetahui APBN, APBN adalah Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang telah diatur dalam UU No 17 tahun 2003 merupakan rencana sistematis antara pendapatan dan pengeluaran negara yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dilansir dari situs Kementerian Keuangan Republik Indonesia, APBN tahun 2017 merupakan APBN tahun ketiga bagi Pemerintahan Kabinet Kerja untuk mewujudkan Nawacita yang menjadi komitmen Pemerintah. Sejak tahun 2015, Pemerintah fokus memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang diikuti upaya menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan antarwilayah dengan tetap menjaga pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan.

Sumber – sumber pendapatan Negara untuk APBN 2017 sebagai berikut:
1.     Penerimaan Pajak Dalam Negeri
Penerimaan perpajakan dalam APBN 2017 ditetapkan sebesar Rp1.498,9 triliun atau meningkat rata-rata sebesar 11,3 persen.
·        Pajak Penghasilan                     52,6%
·        Pajak Pertambahan Nilai            33,0%
·        Cukai                                       10,5%
·        Bea Masuk                               33,7%
·        Bea Keluar                               0,3%
·        Pajak Bumi Bangunan               17,3%
·        Pajak Lainnya                           8,7%
2.     Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Walaupun penerimaan pajak masih menjadi penyumbang terbesar APBN, namun PNBP tetap harus ditingkatkan untuk mendukung optimalisasi Penerimaan Negara secara keseluruhan
·        Pendapatan SDA                       34,8%
·        Pendapatan BLU                       37,6%
·        PNBP Lainnya                          33,8%





Tahun 2017: sesuai Pasal 11 ayat (15), Dana Transfer Umum, yaitu sekurang-kurangnya 25% untuk belanja infrastruktur daerah (UU Nomor 18 Tahun 2016 tentang APBN). Untuk mendukung pembangunan infrastruktur agar dipastikan daerah dapat mematuhi aturan pemanfaatan DTU (DBH & DAU) minimal 25% untuk belanja infrastruktur daerah.
Disamping itu, APBN tahun 2017. Target pendapatan negara di dalam APBN 2017 adalah target yang ambisius namun tetap hati-hati di tengah ketidakpastian perekonomian dunia. Kebijakan fiskal tetap mampu memberikan stimulus kepada perekonomian domestik tanpa mengorbankan kredibilitas dan keberlanjutan.
APBN 2017 mengucurkan dana untuk belanja negara sebesar Rp 2.080,5 triliun yang telah disusun secara lebih realistis, kredibel, berkualitas dan berkelanjutan sehingga ke depan dapat menjadi instrumen dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Angka yang terbilang cukup fantastis mengingat penerimaan negara naik sekian persen dibanding tahun lalu. Dana tersebut kemudian dialokasikan kepada beberapa sektor yang ada pada gambar di atas.


 Peningkatan belanja negara di dalam APBN 2017 diarahkan pada peningkatan belanja infrastruktur, serta keberpihakan yang jelas untuk kepentingan masyarakat khususnya kepada masyarakat tidak mampu. Untuk pengelolaan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama mengingat sarana infrastruktur di Indonesia masih jauh dari cukup. Perlu ditambah adanya pembangunan jalan, bandara, jalur perkereta apian, jembatan dan terminal seperti pencanangan LRT yang akan rampung pada tahun 2018 mendatang. Dalam mendukung nya, defisit akan dikendalikan pada batas yang aman dengan memprioritaskan pada berbagai sumber pembiayaan utang yang murah dengan tingkat risiko terjaga dan komitmen pengeluaran pembiayaan yang mendukung pembangunan infrastruktur.



Menurut saya, pembangunan LRT dengan mengalokasikan dana melalui APBN sangat efektif dan efisien. Pembangunan LRT dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat khususnya masyarakat Palembang agar lebih menggunakan LRT sebagai transportasi utama dibanding kendaraan pribadi. Selain menghemat bahan bakar minyak, tentunya akan memberikan kontribusi langsung untuk mengurai kemacetan.



Tentunya, kalian para pembaca yang tidak bertempat tinggal di Palembang juga menginginkan LRT terdapat di daerah Anda? Oleh karena itu, sukseskan APBN untuk tahun-tahun mendatang dengan disiplin membayar kewajiban pajak. Sebab pembayaran pajak sejatinya adalah dari rakyat untuk rakyat. Sekian.  


Referensi : Kementerian Keuangan RI
                  Sriwijaya Post
                  Kementerian Perhubungan RI

 

Everything About Arysti's © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor