Jumat, 20 November 2015

MY DADDY, MY NUMBER ONE HERO

Diposting oleh Unknown di 16.35 0 komentar


Sebelumnya tidak pernah terbesit dibayanganku, aku akan melewati fase berat seperti ini dalam hidupku. Membayangkan saja tidak sanggup apalagi sampai harus terjadi. Namun, Allah mungkin saja memberikan kejadian ini tentu saja agar hamba-Nya beribadah lebih baik lagi.
                Bapak. Aku memanggil ayahku dengan sebutan Bapak. Bapak terkesan cuek secara perlakuan terhadap anak-anaknya tetapi sebenarnya dalam hatinya Bapak paling khawatir terhadap kita semua. Bapak tidak seperti ayah lain pada umumnya yang selalu mengimami sholat setiap waktu, karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Terkadang, Bapak suka memarahi kita dengan suara keras kalau keinginannya tidak kita turuti. Bapak ialah perokok berat yang mungkin saja menghabiskan 5 bungkus rokok sehari dan pecinta berat ikan arwana. Bapak selalu memaksakan keinginan anak-anaknya, selalu mengutamakan anak-anaknya dan setiap hari selalu menciumi anak-anaknya menjelang tidur.
                Namun, sudah hampir 8 bulan ini kita “kehilangan” sosok Bapak yang sudah kudeskripsikan di atas. Bapak mengalami kecelakaan sejak 2 Maret 2015 lalu, yang menyebabkan syarafnya terbentur ringan sehingga memori ingatannya sedikit terganggu. Tetapi alhamdulillahnya kalau sama keluarga tetap ingat. Dan engsel kakinya tergeser sehingga sampai saat ini belum bisa kembali berjalan. Sudah 8 bulan ini berbagai alternatif pengobatan kami coba, tetapi mereka selalu mengutamakan bagian kaki, padahal kalau secara medis, seharusnya bagian otak dulu yang “dibenahi” agar Bapak mudah menerima perintah dan mengikuti seperti orang normal.
                Dalam 8 bulan terakhir ini, Bapak telah mengalami 2 fase. Kata Dokter, fase gelisah dan fase diam. Di fase gelisah ini, kami sekeluarga benar – benar kewalahan dibuatnya. Bapak selalu teriak – teriak mungkin karena efek sakit terhadap ingatan di kepalanya, yang berangsur-angsur setiap malam. Jadi kami sekeluarga bergantian menjaga Bapak. Dan perkataannya selalu ngaco dari apa yang ditanyakan. Mungkin karena belum nyambung dikarenakan tidak sadar selama 4 hari waktu di rumah sakit. Kami sekeluarga mencoba sabar, karena sebaik-baiknya lading amal adalah merawat orang sakit, apalagi yang dirawat itu orang tua sendiri.
                Tetapi sudah 3 bulan terakhir ini, Bapak telah memasuki fase diam. Jadi, benar-benar seperti bayi yang tidak tahu apa-apa, diajak bicara juga diam saja. Kami jadi rindu masa – masa bawelnya Bapak ketika fase gelisah, tapi tidak plus ngamuk-ngamuknya ya. Setidaknya, Bapak bisa diajak bicara walau melenceng dari apa yang dibicarakan. Sekarang, Bapak makannya bubur karena kemampuan mengunyahnya semakin berkurang. Kata Dokter yang sekarang, Bapak perlu latihan bergerak dan diajak bicara agar lebih terasah lagi. Seperti kita mengajari anak kecil, pasti lama kelamaan jadi bisa kan? Nah, begitu juga Bapak.
                Rasanya, ingin aku kembali pada hari sebelum Bapak kecelakaan agar mencegah Bapak pergi ke rumah kakaknya atau Pakde-ku. Namun, takdir tetaplah takdir. Ketetapan Allah jauh lebih baik dari rencana umat-Nya. Semoga Allah memberikan hikmah besar bagi kami sekeluarga terutama kepada Bapak, agar sikapnya jauh lebih baik lagi setelah kejadian ini.
                Aku mohon doa untuk kesembuhan Bapak ku, agar kondisinya bisa kembali seperti semula, bisa kembali berkumpul bersama aku, Ibu dan adik-adikku, bisa beraktifitas kembali untuk para pembaca sekalian. “Daddy, someone I will find my prince but you will always be my king.” Cepat sembuh, Bapak-ku tercinta, aku kangen dimarahin Bapak, kangen ditelponin Bapak kalau lagi pergi, kangen semuanya tentang Bapak. Nanti kalau udah sembuh, Bapak tenang aja, aku akan selalu sediain kopi panas gulanya 2 sendok, tanpa Bapak minta kalau habis pulang kerja. Makanya, cepet sembuh ya Pak. I really miss you a lot.

Asal Usul Martabak

Diposting oleh Unknown di 00.28 0 komentar
Hallooooooooo semua...

Aku lagi kepengen banget makan martabak di cuaca yang tengah dingin ini. Martabak adalah makanan kesukaan ku banget, kesukaanku adalah martabak keju susu gaada yang lain.kalo perutku lagi kenyang, selalu ada space khusus buat martabak kalo dikasih, hehehe. Kayanya penemunya layak masuk surga deh.


Jadi penasaran deh, gimana sih sejarahnya di Indonesia? Ini yang berhasil aku kutip dari berbagai sumber. Di Indonesia sendiri, ada 2 jenis martabak yaitu telur dan manis

Martabak Asin / Telur
Martabak asin adalah makanan yang dibawa dari India. Tentunya tahu dong dengan jenis makanan India yang kalau kita lihat selalu mengingatkan kita dengan martabak. Misalnya, Prata, Nan, dan juga roti cane. Prata ini memang sejenis dengan martabak telur namun tidak diisi dengan apa pun, seperti ayam atau daging. Cara memasaknya juga seperti martabak pada umumnya, yaitu dengan wajan bulat dan dibolak-balik di atas minyak panas yang sedikit saja. Prata ini biasanya dinikmati dengan kuah kari atau bisa juga dengan gula atau susu kental manis. Mirip dengan pancake orang barat. Prata ini menjadi makanan untuk dinikmati saat sarapan pagi biasanya.
Pada dasarnya, Prata, Nan dan juga Roti canai serupa. Adonannnya sama dan cara memasaknya juga sama. Akan tetapi cara memakannya atau 'saus' pendampingnya saja yang agak berbeda. Makanan ini merupakan makanan India yang dibawa oleh orang India ke tanah Melayu pada saat masa penjajahan Inggris. Pada saat masa penjajahan tersebut, banyak orang India yang akhirnya menetap di negara-negara melayu seperti Malaysia dan Singapura. Maka nggak heran, kalau roti cane, prata, dan nan banyak ditemukan di sana. Di toko-toko makanan para warga India. Roti ini sangat digemari karena memang sangat cocok disantap saat sarapan dengan minuman pendamping seperti teh.
Kembali lagi ke asal usul martabak di Indonesia. Dari berbagai sumber dikatakan bahwa martabak ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pemuda India yang ada di Indonesia pada sekitar tahun 1930-an. Kisah ini bermula di awal tahun 1930an ketika seorang pemuda asal Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah mengadu nasib ke sejumlah kota besar, seperti Semarang dan sebagainya. Ia mengadu nasib dengan menjual mainan serta makanan anak-anak di kota-kota tersebut. Hingga pada suatu hari, salah satu pemuda yang bernama Ahmad bin Abdul Karim ini bertemu dan berkenalan dengan seorang pemuda asal India yang namanya adalah Adbdullah bin Hasan al Malibary. 
Para pemuda ini pun menjalin persahabatan dan sangat dekat. Suatu hari, Abdullah ikut berkunjung ke rumah Ahmad di Tegal. Di sanalah, Abdullah bertemu dan berkenalan dengan adik Ahmad yang bernama Masni binti Abdul Karim. Keduanya pun saling jatuh cinta dan akhirnya Abdullan mempersunting Masni. Mereka pun menikah. Ternyata, Abdullah ini adalah seorang saudagar yang cukup terkenal di masanya. Ia juga adalah pemuda yang pandai dalam memasak. Salah satu keahliannya adalah memasak adonan dari tepung terigu yang kemudian dikenal dengan nama martabak. Namun karena hidup di Indonesia, Abdullah pun meracik kembali resepnya dan disesuaikan dengan lidah atau cita rasa orang Indonesia. Karena masyarakat Jawa saat itu tidak terlalu suka dengan daging, maka dibuatlah martabak dengan campuran sayuran. Hingga kini, martabak India tersebut sudah disesuaikan dengan cita rasa orang Indonesia.

Martabak Manis
Berbeda dengan martabak asin, martabak manis ternyata bukan dari India. Martabak ini tak lain berasal dari salah satu tempat di Indonesia, Bangka Belitung. Nama asli martabak adalah Hok Lo Pan. Kue ini disebut juga sebagai juga orang Hok Lo. Hok Lo ini adalah sebutan untuk suku di Bangka yang menciptakan martabak ini. Martabak manis ini juga disebut sebagai kue terang bulan. Menurut berbagai sumber, penyebutan terang bulan ini karena martabak bentuknya bulat bak bulan purnama. Karena itulah disebut sebagai kue terang bulan. 
Martabak manis mudah dibuat juga. Adonan tepung terigu diolesi dengan mentega dan dicampur dengan varian isi yang siap menggoyang lidah. Ada cokelat, taburan kacang, keju parurm dan kini bahkan ada stroberi, pisang, dan rasa lainnya. Martabak manis ini pun tidak kalah enak dengan martabak asin. 
Karena sudah menjadi makanan favorit di Indonesia, terutama di Jakarta, banyak tukang martabak yang populer dengan ciri khas masing-masingnya. Saking populernya, martabak ini diincar semua orang sehingga antrean panjang atau harga yang mahal akan sering kita jumpai setiap kali berkunjung ke kios-kios martabak berikut ini.

Tapi sekarang di Jakarta sendiri, martabak sudah berinovasi sedemikian rupa seperti martabak ovomaltine, green tea yang harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Mau bagaimanapun inovasinya, martabak keju susu tetap menjadi nomor satu di hatiku (untuk urusan makanan loh ya, hihi)


SUMBER : http://jalan2.com/forum/topic/15628-martabak-asal-usul-dan-brand-terpopuler-di-jakarta/

Pengalaman Mengikuti LK1 HMI Gunadarma 2015

Diposting oleh Unknown di 00.07 0 komentar
Assalamualaikum Wr. Wb,

Semoga pembaca setia blog saya selalu mendapat kerahmatan dari Allah SWT. Hehehe kok jadi sok bijak gini, ya? Karena kemarin baru saja aku mengikuti Latihan Kader 1 yang diselenggarakan oleh Komisariat Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma pada tanggal 13-15 November 2015 di Villa Pemuda, Sawangan, Depok. Banyak sekali ilmu keislaman yang aku dapatkan, malah aku sempat berfikir, selama ini aku kemana saja? Kenapa ilmu agama yang aku miliki masih jauh dari target.

Sebelumnya, apa sih HMI itu? Bagi yang belum tahu, HMI adalah Himpunan Mahasiswa Islam yang merupakan organisasi terbesar dan tertua di Indonesia. HMI sendiri berdiri sejak 5 Februari 1947, yang didirikan oleh Lafran Pane, mahasiswa asal Sumatera Utara yang sedang berkuliah di STI Yogyakarta (kini lebih dikenal dengan UII). Latar belakang berdirinya HMI karena pada saat itu kondisi Indonesia yang baru saja memproklamirkan kemerdekaannya, iman dan akidahnya masih jauh dari kata sempurna, seolah islam hanya sekedar status di KTP saja.

Oleh karena itu, Lafran Pane menggagaskan sebuah himpunan yang bertujuan "terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT." (pasal 4 konstitusi HMI). Jelas sekali, pada saat pendiriannya, Lafran Pane ditentang oleh berbagai pihak karena pada saat itu di Yogyakarta ada berbagai organisasi yang melenceng dari kaidah agama.

Oke, kembali lagi ke topik awal. Kami berangkat ke Villa Pemuda dan berkumpul di koridor Kampus E Gedung 1 pukul 2. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1 jam, akhirnya kami sampai disana pukul 3. Istirahat, sholat ashar dan lain-lain acara pembukaan dimulai dengan pembukaan dari masing - masing ketua. Yaitu Ketua Cabang Depok, Ketua Komisariat FE,FTI&FIKOM. Selanjutnya, kami diberi berbagai peraturan yang cukup membuat kami "syok" yaitu jam tangan, handphone, dompet, alat kosmetik (bagi wanita) dan perhiasan. Kami benar - benar keluar dari zona nyaman. Katanya, kalau ingin jadi pemimpin harus melewati fase-fase seperti ini dahulu. Lalu, di hari terakhir kita harus membuat 9 resume dari 9 materi yang diberikan. Berarti, tiap materi kita harus benar - benar memerhatikan agar bisa membuat kesimpulannya. Dan kita harus memanggil panitia dan pemateri dengan sebutan Kakanda bagi pria dan Yunda bagi wanita. Kalau tidak, siap - siap saja diberikan hukuman sesuai dengan konsekuensi yang telah kami sepakati.

Materi pertama, yaitu Sejarah Berdirinya HMI dibawakan oleh Kakanda Andri Wijaya dari Komisariat FIKOM. Kanda Andri ini masih berstatus mahasiswa semester 5 Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Materi Kedua dibawakan oleh Kakanda Ficky Utomo (Master of Training) dengan tema Konstitusi HMI. Kami diberikan pasal - pasal yang harus dihafalkan dan akan diujikan pada saat hari terakhir nanti. Kira - kira pada malam itu, kami selesai materi pukul 24.00 dan langsung istirahat karena sangat lelah.

Keesokan harinya, kami kesiangan semua. Kami bangun matahari sudah mulai menampakkan cahayanya. Kami tidak tahu itu pukul berapa karena jam dan handphone kami disita langsung saja kami bergegas utuk menunaikan shalat subuh. Ternyata, yang laki - laki juga kesiangan sehingga kami tidak melakukan sholat subuh berjamaah.

Materi ketiga dibawakan oleh Kakanda Widodo yaitu Retorika. Retorika adalah seni berbicara atau mengeluarkan pendapat. Materi - materi terus diberikan hingga pada puncaknya, yaitu materi Nilai Dasar Perjuangan yang dibawakan Kakanda Daniel, sangat membuka hati dan pikiran kami. Bayangkan saja, materi itu dibawakan dari pukul 24.00 sampai subuh dan kami benar - benar tidak tidur sama sekali, tapi herannya kami tidak merasa mengantuk karena pematerinya sangat profesional dan sempurna sekali pembawaannya. NDP membahas antara filsafat dan agama. Mulai dari bagaimana bumi ini tercipta, sampai ada manusia hingga saat ini. Di materi itu, agama kita sengaja "digoyahkan" untuk membuktikan sejauh mana iman yang ada dalam diri kita saat ini. Pada awalnya, aku kira Kak Daniel ini ateis tapi ternyata dia murni Islam, tetapi Islam nya berdasarkan alasan yang logis kalau kita kan mengikuti orang tua saja dari lahir.

Akhirnya, hari terakhir pun tiba. Tidak sabar rasanya ingin cepat pulang dan menikmati indahnya tidur di kasur yang empuk hahaha. Lalu setelah sholat Ashar, ada pengujian materi dari panitia. Kita harus menyebutkan tujuan HMI yang berada di pasal 4 tanpa salah sedikitpun, menyanyikan hymne HMI dan review materi yang diujikan 3 hari ini. Mukaku pun kena coretan karena aku menyebutkannya terbata-bata. Bagi yang lelaki, disuruh push up. Sebenarnya, panitia hanya menguji mental kita saja bukan berarti mereka jahat. Malah temanku ada yang menangis karena dia tidak biasa dibentak.

Setelah sholat Isya, ada semacam kuis untuk syarat kelulusan nanti. Setelah kuis, penutupan serta kami dilantik oleh panitia menjadi kader. Ini fotonya:




Sebenarnya, kami berjumlah 17 orang tapi yang 2 orang pulang sebelum pelantikan dikarenakan urusan mendadak. Mulai dari kiri atas namanya Arini - Teknik Industri 2014, Apran - Teknik Industri 2014, Nadya - Psikologi 2014, Cita - Akuntansi 2014, Indah - Akuntansi  2014, Arysti (saya sendiri) - Akuntansi 2014, Ayunda- Teknik Industri 2014.
Kiri bawah:
Oji - Teknik Industri 2014, Sayful - Teknik Informatika 2014, Fikri - Akuntansi 2014, Aji - Teknik Informatika 2015, Andika - Psikologi 2014, Arfi - Akuntansi 2014, Jamal - Teknik Informatika 2014 dan Dede - Akuntansi 2014.

Baru 3 hari bersama namun kami sudah sangat akrab karena sepenanggungan. Banyak sekali ilmu diluar kampus yang kami dapatkan disini terutama materi NDP tadi sangat membuka hati dan pikiran kami. Semoga akidah dan iman kami semakin meningkat setelah ikut LK1 ini dan berguna bagi orang sekitar aamiin.


 

Everything About Arysti's © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor