Minggu, 31 Mei 2015

Penentuan Kurs di Setiap Negara (Sistem Devisa)

Diposting oleh Unknown di 05.50 1 komentar

Hai, terimakasih sebelumnya sudah meluangkan waktu untuk membaca blog saya.
Postingan kali ini membahas tentang penetapan kurs di setiap negara atau yang biasa disebut sistem devisa.


Apa itu kurs?
Kurs menurut Wikipedia adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.

Mengapa sistem kurs sangat penting bagi negara?
Karena sistem nilai tukar memiliki peran untuk tercapainya stabilitas moneter. Nilai tukar yang stabil di perlukan untuk terciptanya kondisi yang kondusif bagi kegiatan dunia usaha. Dengan adanya kondisi yang kondusif bagi dunia usaha di harapkan dapat membantu tingkat pertumbuhan ekonomi di indonesia. Terlebih lagi bila kita berhubungan dengan negara lain yang memiliki mata uang yang berbeda, dengan ada nya sistem nilai tukar ini memudahkan untuk hal pembayaran dengan perjanjian dari kedua negara tersebut.


Berikut 3 penetapan kurs yang diterapkan oleh negara-negara di dunia:

1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)

 Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang otoritas moneter tertinggi suatu negara (Central Bank)menetapkan nilai tukar dalam negeri terhadap negara lain yang ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa melihat aktivitas penawaran dan permintaan di pasar uang. Jika dalam perjalanannya penetapan kurs tetap mengalami masalah, misalnya terjadi fluktuasi penawaran maupun permintaan yang cukup tinggi maka pemerintah bisa mengendalikannya dengan membeli atau menjual kurs mata uang yang berada dalam devisa nePenetapank menjaga agar nilai tukar stabil dan kembali ke kurs tetap nya. Dalam kurs tetap ini, bank sentral melakukan intervensi aktif di pasar valas dalam penetapan nilai tukar.


Keunggulan :

1. Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit.
2. Intervensi aktif pemerintah dalam mengatur nilai tukar sehingga tetap stabil.
3. Pemerintah memegang peranan penuh dalam pengawasan transaksi devisa.
4. Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi sesuai dengan hasilnya.

Kelemahan :

1. Cadangan devisa harus besar, untuk menyerap kelebihan dan kekurangan di pasar valas.
2. Kurang fleksibel terhadap perubahan global.
3. Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi pasar ekspor impor.


2. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)

Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Dalam pasar ini masih ada campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan fiskal yang ada. Jadi dalam pasar valuta ini tidak murni berasal dari penawaran dan permintaan uang.


Keunggulan :

1. Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca pembayaran suatu negara.
2. Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar valuta berdasarkan kurs indikasi akan mampu menstabilkan nilai tukar dengan lebih baik sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi.
3. Devisa yang diperlukan tidak sebesar pada nilai tukar tetap.
4. Mampu memadukan sistem tetap dan mengambang.

Kelemahan :

1. Devisa harus selalu tersedia dan siap diguankan sewaktu-waktu.
2. Persaingan yang ketat antara pemerintah dan spekualan dalam memprediksi dan menetapkan kurs.
3. Tidak selamanya mampu mengatasi neraca pembayaran. 
4. Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa karena memakai devisa untuk menutupi selisihnya.

3. Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate)

Kurs mengambang bebas merupakan suatu sistem ekonomi yang ditujukan bagi suatu negara yang sistem perekonomiannya sudah mapan. Sistim nilai tukar ini akan menyerahkan sleuruhnya kepada pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Jadi dalam sistem nilai tukar ini hampir tidak ada campur tangan pemerintah. 


Keunggulan :

1. Cadangan devisa lebih aman.
2. Persaingan pasar ekspor-impor sesuai dengan mekanisme pasar.
3. Kondisi ekonomi negara lain tidak akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri.
4. Masalah neraca pembayaran dapat diminimalisir.
5. Tidak ada batasan valas.
6. Equilibrium pasar uang.

Kelemahan :

1. Praktik spekulasi semakin bebas.
2. Penerapan sistem ini terbatas pada negara yang sistim perekonomiannya mapan, masih kurang tepat untuk negara berkembang.
3. Tidak adanya intervensi pemerintah untuk menjaga harga.


10 Besar Negara dengan Cadangan Devisa terbesar:



Menurut info yang saya peroleh dari: http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/190554-10-negara-dengan-cadangan-devisa-terbesar dapat dilihat peringkat 10 besar negara dengan cadangan devisa terbesar, saya rincikan menurut garis besarnya saja.

1.      China, total devisanya September 2010 sebesar US$ 2,65 Triliun

2.      Jepang, total devisanya September 2010 sebesar US$ 1,11 Triliun

3.      Rusia, total devisanya Oktober 2009 sebesar US$ 495,6 Miliar

4.      Saudi Arabia, total devisanya Desember 2009 sebesar US$ 410,3 Miliar

5.      Taiwan, total devisanya Oktober 2009 sebesar US$ 383,84 Miliar

6.      India, total devisanya November 2010 sebesar US$ 300,21 Miliar

7.      Korea Selatan, total devisanya Oktober 2010 sebesar US$ 293,35 Miliar

8.      Brazil, total devisanya Oktober 2009 sebesar US$ 271,472 Miliar

9.      Hongkong, total devisanya Oktober 2009 sebesar US$ 266,1 Miliar

10.  Swiss, total devisanya Agustus 2010 sebesar US$ 249,5 Miliar

Demikian informasi yang saya dapatkan, sangat disayangkan negara kita tercinta tidak termasuk ke dalam 10 besar cadangan devisa terbesar. Semoga di kemudian hari, Indonesia menduduki peringkat pertama. Aamiin.

Daftar Pustaka:

http://economicwatcher.blogspot.com/2012/06/kurs-tetap-kurs-mengambang-bebas-kurs.html?m=1

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/190554-10-negara-dengan-cadangan-devisa-terbesar


Sabtu, 30 Mei 2015

Peran Bank Indonesia dalam Kebijakan Moneter untuk Kestabilan Nilai Rupiah

Diposting oleh Unknown di 21.07 0 komentar



Hallo readers!

Kali ini kita membahas tentang peran BI dalam menstabilkan nilai rupiah.

Sebelumnya, intermezzo dulu.

Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek:
1. Kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa
2. Kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. 


Berikut adalah beberapa kebijakan moneter yang diterapkan Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai rupiah:

1. Operasi Terbuka

Operasi terbuka dilakukan untuk mempengaruhi likuiditas rupiah di pasar uang yang akan mempengaruhi tingkat suku bunga. Ada dua cara melakukan operasi terbuka, yakni:

-          Penjualan SBI yang dilakukan melalui lelang.

-          Intervensi Rupiah yang dilakukan untuk menyesuaikan kondisi pasar uang baik likuiditas maupun tingkat suku bunga.


2.      Penetapan Cadangan Wajib Minimum

Hal ini dilakukan dengan cara mewajibkan setiap bank untuk mencadangkan sejumlah asset (aktiva) lancarnya dengan presentase tertentu dri kewajibannya.


3.      Kebijakan Nilai Tukar

Mengingat sistem nilai tukar yang dianut Indonesia sejak tahun 1997 adalah Sistem Nilai Tukar Mengambang (Floating Exchange Rate System) yang berarti nilai tukar sepenuhnya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar dan untuk menjaga stabilitas nilai tukar, BI melakukan sterilisasi dipasar valas khususnya pada saat terjadi gejolak kurs yang berlebihan.


4.      Pengelolaan Cadangan Devisa

Bank Indonesia mengelola cadangan devisa dengan Sistem Diversifikasi (Sistem Penganekaragaman) baik penganekaragaman dalam jenis valuta asing ataupun jenis investasi surat berharga.


5.      Kredit Program

Karena status BI yang independen, maka pemberian kredit program saat ini dilakukan oleh BUMN yang ditunjuk oleh pemerintah.


DAFTAR PUSTAKA:

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesia

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Moneter

http://www.bi.go.id/id/perbankan/ssk/peran-bi/peran/Contents/Default.aspx


Liburan Singkat

Diposting oleh Unknown di 06.18 0 komentar

Haiiii, kali ini gue mau menceritakan perjalanan pertama gue naik kereta sendirian ke luar kota😀

Kota yang gue kunjungi adalah salah satu kota di Jawa Barat yang berada di jalur pantura, berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah.

Yak, Cirebon!

Gue nginep sama sahabat tercinta gue, Nikita. Berhubung dia kuliah di Semarang, otomatis dia berangkat dari sana dong. Jadi gue dari Jakarta benar-benar sendiri. Well, ini merupakan pengalaman baru gue yang asik banget pokoknya lah! Dan juga kebetulan bangeeeet, disana ada sahabat gue selama ngekost di Bintaro, namanya Vika. Dia bakal jadi tour guide kita selama 3 hari di kota udang ini. Yeah!

Rabu, 13 Mei 2015
Kereta gue berangkat jam 07:45. Jadi gue berangkat dari rumah jam 05:40 dianter ke stasiun UI, nyampe sana kira-kira jam 05:55 karena jalanan masih lancar. Gue naik commuter line ke Pasar Senen tempat keberangkatan kereta Tegal Ekspress gue. Yaampun, commuter line isinya udah kaya sarden kalo pagi-pagi isi orang kantoran semua. Mana bawa tas berat banget pula😐 berdiri deh tuh sampai Manggarai karena transit tapi kereta ke Jatinegara lamanya ampuuuuuuun sampe gue LINE ke Nikita karena takut telat. Secara udah jam 7 keretanya belum datang juga, duh pasrah deh gue. Waktu gue hanya tersisa 45 menit lagi buat nyampe stasiun Pasar Senen. Alhamdulilah, commuter line ke Jatinegara datang jam 7:15.
Singkat waktu, gue nyampe stasiun Pasar Senen jam 7:30 dengan tergopoh-gopoh gue langsung menaiki kereta Tegal Ekspress gerbong ke 7 no 19A. Akhirnya gue duduk dan ganyampe 5 menit, kereta jalan.
Perjalanan memakan waktu 3 jam. Dan sekeliling gue pemandangan sawah semuanya, sangat monoton. Berhubung gue duduk dekat jendela, jadinya panas banget sampai mandi keringat, AC juga nggak berasa dinginnya.
Jam 11:30 nyampe lah di stasiun Cirebon Prujakan. I was so excited karena ini pertama kalinya gue travelling sendirian ke kota orang yang belum pernah gue ketahui sebelumnya. Gue langsung BBM Vika, ngabarin kalo udah sampe tapi ternyata dia lagi ada kuliah sampe jam 3 jadi nggak bisa jemput dan nganter gue ke hotel.
Bener ya, nyampe sana Cirebon panas banget. Panasnya tuh beda sama Jakarta, kalo disini lebih menyengat.
Gue naik angkot D6 buat ke hotel. Kata Nikita, hotelnya deket Grage Mall akhirnya gue minta turunin abangnya disana. Eh, pas turun nyari-nyari kok gaada Srikandi Hotel di sekitar sini? Gue telepon resepsionisnya, kata dia masih beberapa meter lagi dari Grage Mall. Yaudah, gue lanjutin naik angkot yang tadi. Ketemu deh, letaknya di pinggir jalan raya. Langsung check in, hmmm kamarnya lumayan lah ada AC,TV dan kamar mandi dalam. Yaa 7.5/10 lah.
Berhubung gue orangnya penakut, apalagi di tempat yang baru gue singgahin, gue nyalain TV sekencang2nya untuk menghilangkan rasa parno.
Jam 3, Vika dateng ke hotel bawa makanan yeaaay. Kangen-kangenan dulu sama dia soalnya udah hampir setahun ga ketemuan huhu. Oiya, kereta Nikita dateng dari Semarang jam 17:20 jadi sambil nunggu, gue jalan-jalan sama Vika naik motor dan main ke kost-annya. Disana gue dikenalin sama temen satu kosannya namanya Poppy. Poppy inilah yang akan nebengin Nikita selama kita disini. Jadi, gue boncengan sama Vika, Nikita sama Poppy. Duuuh baik banget sih mereka😂
Jam 17:00 kita jemput Nikita ke Prujakan. 20 menit kemudian, keretanya sampai. Yeayyy akhirnya kita balik ke hotel buat sholat maghrib abis itu lanjut ke Grage Mall. Ternyata disana ada Festival lampu. Naluri narsis pun muncul akhirnya foto-foto deh kita disana.
Udah capek foto, kita laper😅 pengen nyobain makan Empal Gentong. depan Grage ada yang jual Empal Gentong enak, bener ternyata enak bangeeeeeeettttt. Sampe mau nambah jadinya😂
Jam 21.30 kita pulang ke hotel, Vika dan Poppy ke kosannya. Perjalanan masih lanjut buat esok hari.

Kamis, 14 Mei 2015
Rencananya hari ini kita mau ke Keraton Cirebon, Taman Ade Irma dan Gua Sunyaragi. Tapi, Vika sama Poppy gaikut karena ada urusan akhirnya gue sama Nikita pergi berdua aja naik becak. Murah loh ternyata, dari hotel ke keraton yang jaraknya lumayan jauh hanya Rp 20.000. Kasian abang becaknya udah tua😭 tapi lebih kasian lagi kalo ga kita naikin kan itung-itung buat nambah penghasilan dia juga hehehe.
Sampailah di Keraton, ticket masuknya lumayan mahal Rp 20.000😭 nggak lupa kita foto-foto di berbagai sudut. Dalam keraton luas juga ternyata, bikin laper. Akhirnya kita memutuskan buat makan. Kali ini mau nge "hedon" dengan makan di Pizza Hut di Cirebon SuperBlock, hahaha.
Jam 2, kita balik ke hotel buat istirahat. Kayanya ga keburu kalau ke Taman Ade Irma karena letaknya jauh dekat pantai. Yaudah, kita jam 4 ke Gua Sunyaragi kali ini dijemput Vika sama Poppy karena urus
an mereka udah selesai.
Pas nyampe, WOW amazing banget gua sunyaragi ini layaknya Candi dalam versi bebatuan. Konon, dulu Gua ini tempat bermeditasi Raja dan keluarganya karena Sunyaragi ini berasal dari kata ketenangan.
Sepulangnya, kita berniat nyicip kuliner khas Cirebon lagi yaitu Serabi Cibulan. Rasanya bervariasi ada rasa telur, sosis, mesis bahkan es krim. Lezat banget ternyataaaa, murah pula.
Jam 21.00 kita pulang dan masih laper ternyata, yaudah gue beli empal gentong dan Nikita nyobain nasi Jamblang Mang Dul yang terkenal di Cirebon. Tapi, makanannya dibungkus dan kita makan di hotel.

Jumat, 15 Mei 2015
Gak terasa, hari terakhir liburan disini. Berasa singkat banget dan belum puas. Jujur gue udah nyaman banget sama kotanya. Nikita pulang jam 10 pagi sedangkan kereta gue jam 16.30. Pagi-pagi, gue sama Vika nganter Nikita ke Prujakan dengan satu motor bertiga karena Poppy berhalangan. Setelah anter Nikita, gue beli titipan nyokap yang kepengen sirup Tjampolay rasa Pisang Susu.
Sayangnya, hari ini Vika gak bisa nemenin gue sampe pulang karena ada kuliah jadilah gue lumutan di hotel nunggu sampe jam 4.
Jam 4 gue berangkat, lagi-lagi sampe stasiun mepet banget waktunya untung ga ditinggalin. Sempet sedih sih pas kereta ninggalin Cirebon, semoga bisa kesana lagi deh yaa nyicipin empal gentong lagi hehehe.


Rabu, 06 Mei 2015

That's what's friends are for

Diposting oleh Unknown di 05.09 0 komentar

Hai, pada postingan kali ini saya akan memperkenalkan 2 orang sahabat saya sejak SMP.
Mereka adalah Nikita dan Gigih. Ini sedikit deskripsi tentang mereka.

1. Nikita Putri Mahardhika
She know me so well lah pokoknya. Nikita anaknya easy going, ga pernah marah dan sangat bijak dalam memberikan saran. Rumah kami satu komplek, hanya berjarak beberapa gang saja dan itulah yang membuat kami tambah akrab. Sayangnya, kini kami hanya dapat bertemu beberapa bulan sekali karena Nikita sedang mengenyam pendidikan Ilmu Komunikasi di Universitas Diponegoro, Semarang. Namun jarak bukanlah suatu penghalang yang berarti, teknologi jaman sekarang sudah canggih yang memungkinkan kami untuk sesekali bertukar kabar via media sosial. Namun untuk urusan cinta, entah mengapa ia tidak pernah mendapatkan lelaki yang pas oleh karena itu sampai sekarang ia masih sendiri.

2. Gigih Usahawan
Seperti namanya Gigih, ia tak pernah menyerah untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Gigih terus menggapai cita-citanya untuk menjadi seorang dokter. Alhamdulillah sudah selangkah lagi impiannya tercapai, kini ia sudah resmi menjadi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Yarsi, Jakarta Pusat. Gigih adalah teman saya sejak kelas 1 SMP, dari dulu sudah terlihat bakatnya menjadi dokter karena pasalnya ia selalu menduduki peringkat 10 besar sampai kelas 3 serta mengikuti olimpiade yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Satu kata untuk Gigih : Loyal.

Bonus foto terbaru dari kami bertiga.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kurs

Diposting oleh Unknown di 04.51 0 komentar

Pengertian Kurs:
Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.

Faktor yang mempengaruhi kurs:

1. Perbedaan tingkat inflasi antara 2 negara

Suatu negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing power) mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss, sementara Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.

2. Perbedaan tingkat suku bunga antara 2 negara

Suku bunga, inflasi dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

3. Neraca perdagangan

Neraca perdagangan antara 2 negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.

4. Hutang publik (Public debt)

Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debtyang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

5. Ratio harga ekspor dan harga impor

Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.

6. Kestabilan politik dan ekonomi

Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut. 

Sumber :
http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=133671&

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar

Perbedaan Kebijakan Fiskal, Moneter dan Sektor Riil

Diposting oleh Unknown di 04.37 3 komentar

Di Indonesia, pemerintah mempunyai beberapa kebijakan diantaranya Kebijakan Fiskal, Moneter dan Sektor Riil yang akan saya jelaskan pengertian dan perbedaannya dibawah ini.

1. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:

•Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
•Pola persebaran sumber daya
•Distribusi pendapatan

2. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera.

Kebijakan Moneter digolongkan menjadi 2, yaitu:

1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary expansive policy)

Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy)

2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy)

Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

3. Kebijakan Sektor Riil

 Sektor riil/real itu pengertiannya adalah sektor usaha kecil yang ada di masyarakat terutama rakyat kecil.
Contoh :  pertanian, pertambangan, dan industri ditambah kegiatan yang terkait dengan pelayanan wisatawan internasional.

Sektor non-riil adalah sektor lainnya seperti: listrik, bangunan, perdagangan, pengangkutan, keuangan, dan jasa-jasa
(pemerintahan, sosial, perorangan)

 Hubungan Antara Kebijakan Fiskal Dan Moneter

Sebagaimana kita ketahui bahwa kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan pasar surat berharga, dan pasar uang dan surat berhargta itu akan menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga, dan tingkat bunga akan memperngaruhi tingkat agregat. Kebijakan fiskal akan mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran agregat, yang pada giliranya permintaan dan penawaran agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa. Kondisi di pasar barang dan jasa ini akan menentukan tingkat harga dan kesempatan kerja akan menentukan tingkat pendapatan dan tingkat upah yang di harapkan. Keduanya akan memiliki umpan balik yaitu pendapatan akan memberikan umpan balik terhadap permintaan agregat dan upah harapan mempunyai umpan balik terhadap penawaran agregat dan pasar uang serta pasar surat berharga.

Sumber :
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_fiskal

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

https://agaunpur.wordpress.com/pengetahuan/pancasila/kebijakan-fiskal-moneter-sektor-rill/

Cara Menghitung PDB (Produk Domestik Bruto)

Diposting oleh Unknown di 04.16 0 komentar

PDB adalah nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun).

PDB terbagi menjadi 2, yaitu:
1) PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga.

2) PDB riil <--(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)--> mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.

PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu:
1) Pendekatan Pengeluaran
Dengan rumus:

PDB = konsumsi + investasi +pengeluaran pemerintah + (ekspor -impor)

Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga.
investasi oleh sektor usaha,pengeluaran pemerintah oleh pemerintah.
dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.

2) Pendekatan Pendapatan
Dengan Rumus:

PDB = sewa + upah + bunga + laba

Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.

 

Everything About Arysti's © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor